Cari Blog Ini

Minggu, 23 September 2012

LAPORAN BIOLOGI KERJA ENZIM KATALASE


LAPORAN BIOLOGI
KERJA ENZIM KATALASE

oleh :  Ineke Hardiyanti U

SMA MARYAM SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KERJA ENZIM KATALASE

I.       TUJUAN
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim katalase.

II.    DASAR TEORI
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
                                      H2O --> H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula.  Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
  1. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
  1. Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
  1. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.  Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada.  Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
  1. Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu.  Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.

III. ALAT DAN BAHAN
a.       Rak dan tabung reaksi
b.      Pisau cutter
c.       Pipet
d.      Lidi
e.       Korek api
f.        Hati dan jantung ayam
g.        H2O2
h.       Aquades

IV.  CARA KERJA
a.    Membuat hati ayam menjadi potongan-potongan kecil lalu di lumatkan.
b.   Tambah kan aquades pada lumatan hati ayam lalu ambilah ekstraknya.
c.    Mengisi tabung reaksi dengan ekstrak hati setinggi 1 cm.
d.   Meneteskan 5 tetes H2O2 ke dalam salah satu tabung reaksi yang berisi hati ayam dan  segera menutupnya dengan ibu jari.
e.    Mengamati banyaknya gelembung udara yang terbentuk (banyak = +++, sedang = ++, sedikit = +, tidak ada = -).
f.     Menyiapkan lidi membara, dan kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah dibuka.
g.    Mengamati apa yang terjadi dengan lidi membara tersebut (menyala, tidak menyala).
h.    Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel.
i.      Lakukan hal seperti di atas pada jantung ayam.

V.     TABEL HASIL PENGAMATAN
v  Pada hati dan jantung ayam
Perlakuan
Gelembung
Dimasukkan bara api
Ekstrak hati + H2O2
+ + +
Menyala
Ekstrak jantung + H2O2
+ +
Menyala

Keterangan :
+ + +   = banyak gelembung
+ +       = gelembungnya sedang

VI.  PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.  Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.  Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 à 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.  Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan).  Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase.  Hati ayam dan jantung ayam kemudian dibuat ekstrak.  Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

v  Pada hati ayam
1.      Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O­2).



v  Pada jantung ayam
Sebagai perbandingan, digunakan jantung ayam yang kandungan enzim katalasenya lebih sedikit dibandingkan dengan hati ayam.
1.        Ekstrak ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung sedikit lama.

VII.     KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa. Penambahan zat H2O2  pada hati dan jantung ayam akan menyalakan bara api karena telah di uraikan menjadi air dan oksigen,dan dapat merusak enzim pada hati dan jantung ayam.

Tidak ada komentar: